Senin, 30 Mei 2016

PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI IMAJINASI



PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI IMAJINASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Perkembangan Sosial Emosi AUD 3 SKS
Dosen Mata Kuliah  Gian Fitria,  M.Pd

Disusun Oleh:
  Serti Oktavia                       1513054001
  Rosy Radika                         1513054003
  Kristiani                                1513054008
  Yuni Rahma Setiani            1513054012

 






PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016


KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah dapat membuat makalah tentang Pengembangan Kreativitas Melalui Aktivitas Imajinasi.
walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Dosen supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman.
                                                                        Bandar Lampung,        Mei 2016













DAFTAR ISI
                                                                                                                          Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................................ ...... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ...... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. ...... iii
I.       PENDAHULUAN............................................................................................... ...... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... ...... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... ...... 2
1.3 Tujuan Masalah  ...........................................................................................        2
II.      PEMBAHASAN................................................................................................. ...... 3
2.1 Pengertian Kreatifitas................................................................................... ....... 3
2.2 Ciri-Ciri Anak Usia Dini Kreatif.................................................................. ...... 3         
2.3 Pengertian Imajinasi............................................................................................. 4
2.4 Strategi mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif ................... 4
2.5 Pengembangan Kreatifitas Anak Melalui Imajinasi ............................................ 5
III.    PENUTUP........................................................................................................... ...... 7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. ...... 8




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan anak yang berusia dari lahir hingga 8 tahun. Setiap anak yang baru lahir memiliki potensi kreatif. Potensi kreatifitas ini dapat dilihat melalui keajaiban alamiah seorang bayi dalam mengeksplorasi apapun yang ada di sekitarnya. Tidak ada anak yang sama sekali tidak mempunyai kreatifitas, seperti halnya tidak ada seorang manusia pun yang intelegensinya nol. Semua anak adalah kreatif, persoalannya tinggal bagaimana potensi ini dapat dkembangkan dengan baik dan tidak hilang dimakan usia.
Para paka spesialis anak mengatakan bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Imajinasi akan membantu kemampuan berfikir fluency, fleksibility, dan originality pada anak.
Anak akan dapat menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Dengan imajinasi akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Oleh karena itu, kita dapat mengembangkan kreatifitas anak melalui imajinatif.














1.2 Rumusan Masalah
1.2.1    Apa pengertian kreatifitas?
1.2.2    Bagaimana ciri-ciri anak usia dini yang kreatif?
1.2.3    Apa pengertian imajinasi?
1.2.4    Bagaimana strategi mengembangkan imajinatif anak agar menjadi anak yang kreatif?
1.2.5    Bagaimana pengembangan kreatifitas anak melalui imajinasi?

1.3 Tujuan
1.3.1    Untuk menjelaskan pengertian kreatifitas
1.3.2    Untuk menjelaskan ciri-ciri anak usia dini yang kreatif
1.3.3    Untuk menjelaskan pengertian imajinasi
1.3.4    Untuk menjelaskan strategi mengembangkan imajinatif anak agar menjadi anak yang kreatif
1.3.5    Untuk menjelaskan pengembangan kreatifitas anak melalui imajinasi
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Kreatifitas
Kreativitas dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Kreativitas juga berkembang dengan kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar unsur, data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu Csikzentmihalyi (dalam Munandar, 1995) memaparkan kreatifitas sebagai produk berkaitan dengan penemuan sesuatu, memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi keterampilan atau berlatih pengetahuan dan mempelajari buku. Sedangkan menurut Utami Munandar (1992:47) dalam Yudrik Jahja menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorangb untuk menciptakan produk baru, meskipun komponennya tidak semua baru.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kreatifitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.

2.2    Ciri-ciri Anak Usia Dini Kreatif
Supriadi (1994) dalam Yeni Rachmawati mengatakan bahwa ciri-ciri kreatifitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri-ciri kognitif diantaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif diantaranya motifasi sikap dan kepribadian kreatif.
Setiap anak memiliki potensi kreatif dan anak yang kreatif memiliki ciri-ciri tertentu seperti yang diungkapkan oleh Munandar (2004:71). Anak yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.            Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.
2.            Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
3.            Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.
4.            Bebas dalam menyatakan pendapat.
5.            Mempunyai rasa keindahan yang dalam.
6.            Menonjol dalam salah satu bidang seni.
7.            Mampu melihat suatu masalah berbagai segi atau sudut pandang.
8.            Memiliki rasa humor yang luas.
9.            Mempunyai daya imajinasi, dan
10.        Orisinal dalam mengungkapkan gagasan dan dalam pemecahan masalah
Anak yang kreatif memiliki potensi kepribadian yang positif juga negatif. Sebagai contoh; ciri prilaku sosial individu kreatif cenderung tidak toleren terhadap orang lain, sinis, skeptis, dan kadang pemberontak. Disinilah pentingnya kehadiran guru sebagai pembimbing yang akan membantu anak menyeimbangkan perkembangan kepribadiannya, sehingga anak kreatif dapat berkembang optimal tidak hanya perkembangan intelegensinya tetapi juga perkembangan sosial dan emosinya.

2.3    Pengertian imajinasi
Pada masa kanak-kanak, sebagian besar yang biasa dilakukan anak-anak adalah berimajinasi. Ungkapan seperti “Seandainya aku menjadi seorang astronot,” atau “Seandainya aku bisa terbang dan tinggal di atas awan” merupakan contoh dari imajinasi anak. Sebagai ilustrasi lain sebagian anak perempuan kerap kali melakukan sosiodrama dengan berpura-pura memasak, menyetrika, dan mencuci, atau bergabung dengan teman lain untuk berpura-pura mnjadi sebuuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan adik. Itu semua adalah sebuah contoh sederhana tentang dunia khayal anak yang biasa kita lihat sehari-hari.
Janice Beaty (1994) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan fantasi yang mereka buat. Kebanyakan anak dibawah usia tujuh tahun banyak melakukan hal tersebut.

2.4    Strategi mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif
Passmore (dalam Anna Craft, 2000) menegaskan bahwa secara pedagogis terdapat sejumlah hal yang seorang guru dapat lakukan untuk membantu mengembangkan imajinasi anak agar menjadi kreatif, yaitu sebagai berikut:
a.       Memberi informasi dengan sebuah cara sebagaimana untuk menyatakan bahwa terdapat alternatif-alternatif bebas (murni) dengan sebuah cara yang dapat mengatur imajinasi untuk kepentingan tugas.
b.      Mengajarkan rutinitas, menganjurkan anak-anak untuk merefleksikan (mengungkapkan) alternatif-alternatif yang mungkin bagi mereka.
c.       Guru dapat memperkenalkan anak-anak pada dunia penuh kemungkinan, dengan membuka pikiran mereka kepada cara alternatif untuk merasakan, untuk hidup.
d.      Melalui pelajaran seni yang ia dapat membantu anak untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda.
e.       Dengan mengajarkan matematika dan sanis, ia dapat memberi PR kepada anak-anak akan pentingnya lompatan imajinatif, memperluas rasa kagum anak-anak menunjukan kepadanya bahwa dunia tidak dapat dijadikan jaminan.
f.       Anak dapat memperoleh dalam dan melalui disiplin belajar.

2.5    Pengembangan kreatifitas anak melalui imajinasi
Para pakar spesialis anak sekarang ini telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak (Smilansky, dalam Beaty, 1994). Imajinasi adalah kemampuan berfikir divergen yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya. Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality pada anak.
Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat berkreasi adalah dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambaran dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Dorothy & Jerome Singer dalam Yeni Rachmawati telah melakukan penelitian dan menulis sebuah permainan imajinatif anak, mereka yakin bahwa berimajinasi sangat esensial dalam pengembangan kemampuan intelektual dan bahasa. Anak mengingat ide dan kata yang telah mereka alami karena mereka dapat menggabungkan ide dengan gambaran dalam pikiran mereka (Singer & Singer, dalam Beaty, 1994).
Dalam permainan imajinasi anak dapat memperagakan suatu situasi, memainkan perananya dengan cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila tidak cocok ataupun membayangkan suatu siuasi yang tidak pernah mereka alami. Dalam permainan drama anak dapat memunculkan peristiwa masa lalu dan menggabungkannya dengan masa depan mirip sebuah novel, menambahkan dialog, menambahkan nuansa baru terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya. Tidak ada penulis cerita yang lebih baik dari anak. Selain penulis cerita, anak juga berperan sebagai aktor kawakan, sutradara, audiensi, lawan peran pemain lain, serta komentator terhadap peran yang dimainkan oleh kawan-kawannya sehingga mereka tahu apakah dia telah memainkan perannya dengan baik atau tidak. Anak menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat sesuatu yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”.




























BAB III
                                                   PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Kreatifitas adalah suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Sedangkan imajinasi merupakan daya pikir untuk membayangkan (diangan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan dan sebagainya) kejadian, berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Dalam sumber yang sama imajinasi dapat pula diartikan sebagai khayalan.
Pada dasarnya setiap anak telah dikaruniai potensi kreatif sejak dilahirkan. Setiap anak yang lahir memiliki potensi kreatif, dan potensi itu dapat dikembangkan dan dipupuk. tidak ada orang yang sama sekali tidak mempunyai kreatifitas, seperti halnya tidak ada seorang manusia pun yang intelegensinya nol. Semua orang adalah kreatif, persoalannya tinggal bagaimana potensi ini dapat dkembangkan dengan baik dan tidak hilang dimakan usia.
Melalui imajinasi dapat mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya. Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality pada anak. Anak menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat sesuatu yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”.









DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Prenada Media Group.

Craft, Anna. 2000. Membangun Kreatifitas Anak. Depok: Inisiasi Press.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Prenada Media. Jakarta:2011.

Hurlock, Elizabet. Perkembangan Anak Jilid 2. Erlangga. jakarta          

http://harry-arudam.blogspot.com/2012/05/karateristik-kreatifitas-pada.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar