PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI IMAJINASI
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Perkembangan Sosial Emosi AUD 3 SKS
Dosen Mata Kuliah Gian Fitria, M.Pd
Perkembangan Sosial Emosi AUD 3 SKS
Dosen Mata Kuliah Gian Fitria, M.Pd
Disusun
Oleh:
Serti Oktavia 1513054001
Rosy Radika 1513054003
Kristiani 1513054008
Yuni Rahma Setiani 1513054012
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Segala
Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah
dapat membuat makalah tentang Pengembangan
Kreativitas Melalui Aktivitas Imajinasi.
walaupun
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah
ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Dosen supaya saya dapat lebih baik
lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman.
Bandar
Lampung, Mei 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................................ ...... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ...... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. ...... iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................... ...... 1
1.1 Latar Belakang
Masalah............................................................................... ...... 1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................... ...... 2
1.3 Tujuan
Masalah ........................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN................................................................................................. ...... 3
2.1 Pengertian Kreatifitas................................................................................... ....... 3
2.2 Ciri-Ciri Anak Usia Dini Kreatif.................................................................. ...... 3
2.3 Pengertian Imajinasi............................................................................................. 4
2.4
Strategi mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif ................... 4
2.5 Pengembangan Kreatifitas Anak Melalui Imajinasi ............................................ 5
III. PENUTUP........................................................................................................... ...... 7
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. ...... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan anak yang berusia dari lahir
hingga 8 tahun. Setiap anak yang baru lahir memiliki potensi kreatif. Potensi
kreatifitas ini dapat dilihat melalui keajaiban alamiah seorang bayi dalam mengeksplorasi
apapun yang ada di sekitarnya. Tidak ada anak yang sama sekali tidak mempunyai
kreatifitas, seperti halnya tidak ada seorang manusia pun yang intelegensinya
nol. Semua anak adalah kreatif, persoalannya tinggal bagaimana potensi ini
dapat dkembangkan dengan baik dan tidak hilang dimakan usia.
Para paka spesialis anak mengatakan bahwa imajinasi
merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan
intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Dengan imajinasi
anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan
dan realitas sehari-hari. Imajinasi akan membantu kemampuan berfikir fluency,
fleksibility, dan originality pada anak.
Anak akan dapat menciptakan pengetahuannya sendiri
ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Dengan imajinasi
akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Oleh karena itu, kita
dapat mengembangkan kreatifitas anak melalui imajinatif.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa pengertian kreatifitas?
1.2.2 Bagaimana ciri-ciri anak usia dini yang kreatif?
1.2.3 Apa pengertian imajinasi?
1.2.4 Bagaimana strategi mengembangkan imajinatif anak agar
menjadi anak yang kreatif?
1.2.5 Bagaimana pengembangan kreatifitas anak melalui
imajinasi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menjelaskan pengertian kreatifitas
1.3.2 Untuk menjelaskan ciri-ciri anak usia dini yang
kreatif
1.3.3 Untuk menjelaskan pengertian imajinasi
1.3.4 Untuk menjelaskan strategi mengembangkan imajinatif
anak agar menjadi anak yang kreatif
1.3.5 Untuk menjelaskan pengembangan kreatifitas anak
melalui imajinasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kreatifitas
Kreativitas dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru. Kreativitas juga berkembang dengan
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan
baru antar unsur, data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu Csikzentmihalyi (dalam Munandar, 1995)
memaparkan kreatifitas sebagai produk berkaitan dengan penemuan sesuatu,
memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi keterampilan atau berlatih
pengetahuan dan mempelajari buku. Sedangkan menurut Utami Munandar (1992:47)
dalam Yudrik Jahja menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorangb
untuk menciptakan produk baru, meskipun komponennya tidak semua baru.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kreatifitas merupakan suatu proses mental individu yang
melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, fleksibel,
integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam
berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.
2.2 Ciri-ciri
Anak Usia Dini Kreatif
Supriadi (1994) dalam Yeni Rachmawati mengatakan bahwa
ciri-ciri kreatifitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan
nonkognitif. Ciri-ciri kognitif diantaranya orisinalitas, fleksibilitas,
kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif diantaranya motifasi
sikap dan kepribadian kreatif.
Setiap anak memiliki potensi kreatif dan anak yang
kreatif memiliki ciri-ciri tertentu seperti yang diungkapkan oleh Munandar
(2004:71). Anak yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Rasa ingin tahu yang luas dan
mendalam.
2.
Sering mengajukan pertanyaan yang
baik.
3.
Memberikan banyak gagasan atau usul
terhadap suatu masalah.
4.
Bebas dalam menyatakan pendapat.
5.
Mempunyai rasa keindahan yang dalam.
6.
Menonjol dalam salah satu bidang
seni.
7.
Mampu melihat suatu masalah berbagai
segi atau sudut pandang.
8.
Memiliki rasa humor yang luas.
9.
Mempunyai daya imajinasi, dan
10.
Orisinal dalam mengungkapkan gagasan
dan dalam pemecahan masalah
Anak yang
kreatif memiliki potensi kepribadian yang positif juga negatif. Sebagai contoh;
ciri prilaku sosial individu kreatif cenderung tidak toleren terhadap orang
lain, sinis, skeptis, dan kadang pemberontak. Disinilah pentingnya kehadiran
guru sebagai pembimbing yang akan membantu anak menyeimbangkan perkembangan
kepribadiannya, sehingga anak kreatif dapat berkembang optimal tidak hanya
perkembangan intelegensinya tetapi juga perkembangan sosial dan emosinya.
2.3 Pengertian
imajinasi
Pada masa kanak-kanak, sebagian besar yang biasa
dilakukan anak-anak adalah berimajinasi. Ungkapan seperti “Seandainya aku
menjadi seorang astronot,” atau “Seandainya aku bisa terbang dan tinggal di
atas awan” merupakan contoh dari imajinasi anak. Sebagai ilustrasi lain
sebagian anak perempuan kerap kali melakukan sosiodrama dengan berpura-pura
memasak, menyetrika, dan mencuci, atau bergabung dengan teman lain untuk
berpura-pura mnjadi sebuuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan
adik. Itu semua adalah sebuah contoh sederhana tentang dunia khayal anak yang
biasa kita lihat sehari-hari.
Janice Beaty (1994) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi
adalah kemampuan untuk merespon
atau melakukan fantasi yang mereka buat. Kebanyakan anak dibawah usia tujuh
tahun banyak melakukan hal tersebut.
2.4 Strategi
mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif
Passmore (dalam Anna Craft, 2000) menegaskan bahwa
secara pedagogis terdapat sejumlah hal yang seorang guru dapat lakukan untuk
membantu mengembangkan imajinasi anak agar menjadi kreatif, yaitu sebagai
berikut:
a.
Memberi informasi dengan sebuah cara
sebagaimana untuk menyatakan bahwa terdapat alternatif-alternatif bebas (murni)
dengan sebuah cara yang dapat mengatur imajinasi untuk kepentingan tugas.
b.
Mengajarkan rutinitas, menganjurkan
anak-anak untuk merefleksikan (mengungkapkan) alternatif-alternatif yang
mungkin bagi mereka.
c.
Guru dapat memperkenalkan anak-anak
pada dunia penuh kemungkinan, dengan membuka pikiran mereka kepada cara
alternatif untuk merasakan, untuk hidup.
d.
Melalui pelajaran seni yang ia dapat
membantu anak untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda.
e.
Dengan mengajarkan matematika dan
sanis, ia dapat memberi PR kepada anak-anak akan pentingnya lompatan
imajinatif, memperluas rasa kagum anak-anak menunjukan kepadanya bahwa dunia
tidak dapat dijadikan jaminan.
f.
Anak dapat memperoleh dalam dan
melalui disiplin belajar.
2.5 Pengembangan
kreatifitas anak melalui imajinasi
Para pakar spesialis anak sekarang ini telah
mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk
mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas
anak (Smilansky, dalam Beaty, 1994). Imajinasi adalah kemampuan berfikir
divergen yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam
merespon suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan
kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya
ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berfikir
sesuai pengalaman dan khayalannya. Imajinasi akan membantu berfikir fluency,
fleksibiliti, dan originality pada anak.
Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat
berkreasi adalah dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambaran dalam
pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan kembali ingatan di masa lalu
sebagai kemungkinan terjadi di masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
Dorothy & Jerome Singer dalam Yeni Rachmawati telah melakukan penelitian
dan menulis sebuah permainan imajinatif anak, mereka yakin bahwa berimajinasi
sangat esensial dalam pengembangan kemampuan intelektual dan bahasa. Anak
mengingat ide dan kata yang telah mereka alami karena mereka dapat menggabungkan
ide dengan gambaran dalam pikiran mereka (Singer & Singer, dalam Beaty,
1994).
Dalam permainan imajinasi anak dapat memperagakan
suatu situasi, memainkan perananya dengan cara tertentu, memainkan peran
seseorang dan menggantinya bila tidak cocok ataupun membayangkan suatu siuasi
yang tidak pernah mereka alami. Dalam permainan drama anak dapat memunculkan
peristiwa masa lalu dan menggabungkannya dengan masa depan mirip sebuah novel,
menambahkan dialog, menambahkan nuansa baru terhadap karakternya, serta arah
baru dalam alurnya. Tidak ada penulis cerita yang lebih baik dari anak. Selain
penulis cerita, anak juga berperan sebagai aktor kawakan, sutradara, audiensi,
lawan peran pemain lain, serta komentator terhadap peran yang dimainkan oleh
kawan-kawannya sehingga mereka tahu apakah dia telah memainkan perannya dengan
baik atau tidak. Anak menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas
berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat sesuatu yang
“tidak mungkin” menjadi “mungkin”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kreatifitas adalah suatu proses mental individu yang
melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, fleksibel,
integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam
berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Sedangkan imajinasi merupakan
daya pikir untuk membayangkan (diangan-angan) atau menciptakan gambar-gambar
(lukisan, karangan dan sebagainya) kejadian, berdasarkan kenyataan atau
pengalaman seseorang. Dalam sumber yang sama imajinasi dapat pula diartikan
sebagai khayalan.
Pada dasarnya setiap anak telah dikaruniai potensi
kreatif sejak dilahirkan. Setiap anak yang lahir memiliki potensi kreatif, dan
potensi itu dapat dikembangkan dan dipupuk. tidak ada orang yang sama sekali
tidak mempunyai kreatifitas, seperti halnya tidak ada seorang manusia pun yang
intelegensinya nol. Semua orang adalah kreatif, persoalannya tinggal bagaimana
potensi ini dapat dkembangkan dengan baik dan tidak hilang dimakan usia.
Melalui imajinasi dapat mengembangkan kemampuan
intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Dengan imajinasi
anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan
dan realitas sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya.
Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality pada
anak. Anak menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi
dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat sesuatu yang “tidak mungkin”
menjadi “mungkin”.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati,
Yeni & Kurniati, Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas pada Anak
Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Prenada Media Group.
Craft, Anna.
2000. Membangun Kreatifitas Anak. Depok: Inisiasi Press.
Munandar,
Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Jahja,
Yudrik. Psikologi Perkembangan. Prenada Media. Jakarta:2011.
Hurlock, Elizabet. Perkembangan Anak Jilid 2.
Erlangga. jakarta
http://harry-arudam.blogspot.com/2012/05/karateristik-kreatifitas-pada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar