Senin, 30 Mei 2016

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH)



STRUKTUR dan USIA MUDA PENDUDUK DI INDONESIA


Oleh :
      Nama                                      NPM              
Yuni Rahma Setiani              (1513054012)



PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016



KATA PENGANTAR
            Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah Tentang “Struktur dan Usia Muda Penduduk di Indonesia”  walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang penduduk di Indonesia.













DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN
KATA PENGANTAR................................................................................       ii
DAFTAR ISI................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................       1
A.    Latar Belakang...................................................................................       1
B.     Tujuan................................................................................................       1
C.    Rumusan Masalah..............................................................................       1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................       2
2.1 Struktur penduduk usia muda di Indonesia......................................       2
2.2 Jumlah Penduduk di Indonesia dari Hasil Sensus.............................       3
BAB III PENUTUP.....................................................................................       6
3.1 Kesimpulan........................................................................................       6
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang diperhitungkan di bidang pertumbuhan penduduk, lebih dari 1 juta bayi di lahirkan selama tiap bulannya bahkan setiap minggu, dari fenomena tersebut tentu menimbulkan beberapa masalah yaiutu kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah batas maksimum kuota suatu daerah tidak mencukupi. Seandainya dalam 1 juta bayi dilahirkan selamat di region wilayah Jawa tentu di Jawa akan bermasalah dari berbagai aspek seperti are dan kualitas hidup (pekerjaan).
Sensus penduduk merupakan kegiatan BPS (Badan Penghitungan Statistik) yang berfungsi pengumpulan, pengelolaan, penyajian dan penilaian data penduduk yang menyangkut ciri – cirri demografi, social ekonomi dan lingkungan hidup, dengan diketahuinya cirri demografi, social ekonomi dan lingkungan hidup tentu dapat di klasifikasikan jumlah penduduk yang berusia mudan dan jumlah penduduk yang penganggurannya banyak.

B.     Tujuan
1.      Bagaiman struktur penduduk usia muda di Indonesia ?
2.      Berapa banyak jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan hasil sensus?

C.     Rumusan Masalah
1.      Mengetahui bagaimana struktur penduduk usia muda di Indonesia.
2.      Mengetahui berapa banyak jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan hasil sensus.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       STRUKTUR PENDUDUK USIA MUDA DI INDONESIA
            Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Mereka adalah kekuatan kerja (asal ada cukup banyak kesempatan kerja). Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.2 tahun (perkiraan tahun 2011). Ini adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.2 tahun lebih dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.2 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median age wanita di Indonesia adalah 28.7 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (27.7 tahun).   
Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok usia dan jenis kelamin:

Persentase gabungan total populasi
Pria    (absolut)
Wanita  (absolut)
0-14 tahun
            27.3
 34,165,213
 32,978,841 
15-64 tahun
            66.5
 82,104,636 
 81,263,055 
65 tahun ke atas
             6.1
  6,654,695
  8,446,603
Source: CIA World Factbook
Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.

2.2              JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA DARI HASIL SENSUS
1.      Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 persen).
Laju pertumbuhan penduduk tahun 2000-2010 sebesar 1,49 persen per tahun.

2.      Jenis Kelamin Penduduk
Penduduk laki-laki Indonesia lebih banyak dari perempuan yaitu 119.630.913 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 118.010.413 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah 101, berarti terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.

3.      Umur Penduduk
Median umur penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 27,2 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia termasuk kategori menengah (intermediate). Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur ,20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur .30 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk Indonesia adalah 51,31. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produktif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 46,59 sementara perdesaan 56,30.

4.      Ketenagakerjaan
Berdasarkan hasil SP2010, jumlah angkatan kerja adalah 107,7 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk yang bekerja adalah 104,9 juta jiwa, terdiri dari 66,8 juta orang laki-laki dan 38,1 juta orang perempuan. Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal (perkotaan dan perdesaan), jumlah penduduk bekerja yang tinggal di perkotaan adalah sebesar 48,9 juta jiwa, sedangkan yang tinggal di perdesaan adalah sebesar 56,0 juta jiwa.
Dari 107,7 juta angkatan kerja, jumlah penduduk yang mencari kerja sebanyak 2,8 juta jiwa, terdiri dari 1,4 juta orang laki-laki dan 1,4 juta orang perempuan. Dilihat berdasarkan daerah tempet tinggal (perkotaan dan perdesaan), jumlah penacari kerja yang tinggal diwilayah perkotaan adalah sebesar 1,8 juta jiwa, sedangkan ang tinggal di daerah perdesaan adlah sebesar 961 ribu jiwa.
5.      Pendidikan
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib menikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No.20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, presentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,04 persen.
Ukuran/indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, presentase penduduk 5 tahun keatas berpendidikan minimal tamat SMP/sederajat sebesar 40,93 persen. Ini menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,37  persen yang berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun keatas ada 92 orang yang melek huruf.. Penduduk dapat dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

6.      Perumahan Penduduk
Ukuran atau indikator perumahan yang diperlukan dalam penentuan kebijakan pemerintah di bidang perumahan diantaranya adalah kepemilikan rumah, sumber penerangan, bahan bakar untuk memasak, sumber air minum, jenis bukti kepemilikan tanah, dan tempat pembuangan tinja akhir.
Peningkatan jumlah penduduk pesat menjadikan kebutuhan tempat tingal semakin meningkat pula. Hasil SP2010 memperlihatkan rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sebesar 77,70  persen. Dari angka tersebut, 55,28 tinggal (perkotaan dan perdesaan),persen diantaranya telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) baik itu atas nama anggota rumah tangga maupun bukan atas nama anggota rumah tangga. Rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri terdiri dari kontrak (6,06 persen), sewa (5,79 persen), dan lainnya (10,45 persen).
Sebagian besar rumah tangga menempati bangunan tempat tinggal dnegan luas lantai perkapita 13m2 atau lebih (56,98 persen) serta sumber penerangan utamanya adalah listrik (93,89 persen).











BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.
Dan jumlah penduduk di Indonesia dibagi dalam beberapa sub sebagai berikut:
1.      Jumlah dan Distribusi Penduduk
2.      Jenis Kelamin Penduduk
3.      Umur Penduduk
4.      Ketenagakerjaan
5.      Pendidikan
6.      Perumahan Penduduk














DAFTAR PUSTAKA
INFORMASI TEMATIK SENSUS PENDUDUK 2010
Badan Pusat Statistik

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar