STRUKTUR dan
USIA MUDA PENDUDUK DI INDONESIA
Oleh :
Nama NPM
Yuni Rahma Setiani (1513054012)
PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan
Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah dapat
membuat Makalah Tentang “Struktur dan Usia Muda Penduduk di Indonesia” walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan
yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih
terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan
kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang penduduk di Indonesia.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang penduduk di Indonesia.
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar
Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................ 1
C. Rumusan
Masalah.............................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN............................................................................. 2
2.1
Struktur penduduk usia muda di Indonesia...................................... 2
2.2 Jumlah Penduduk di Indonesia dari Hasil Sensus............................. 3
BAB
III PENUTUP..................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 6
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang
diperhitungkan di bidang pertumbuhan penduduk, lebih dari 1 juta bayi di
lahirkan selama tiap bulannya bahkan setiap minggu, dari fenomena tersebut
tentu menimbulkan beberapa masalah yaiutu kepadatan penduduk. Kepadatan
penduduk adalah batas maksimum kuota suatu daerah tidak mencukupi. Seandainya
dalam 1 juta bayi dilahirkan selamat di region wilayah Jawa tentu di Jawa akan
bermasalah dari berbagai aspek seperti are dan kualitas hidup (pekerjaan).
Sensus penduduk merupakan kegiatan BPS (Badan
Penghitungan Statistik) yang berfungsi pengumpulan, pengelolaan, penyajian dan
penilaian data penduduk yang menyangkut ciri – cirri demografi, social ekonomi
dan lingkungan hidup, dengan diketahuinya cirri demografi, social ekonomi dan
lingkungan hidup tentu dapat di klasifikasikan jumlah penduduk yang berusia
mudan dan jumlah penduduk yang penganggurannya banyak.
B.
Tujuan
1. Bagaiman
struktur penduduk usia muda di Indonesia ?
2. Berapa
banyak jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan hasil sensus?
C.
Rumusan
Masalah
1. Mengetahui
bagaimana struktur penduduk usia muda di Indonesia.
2. Mengetahui
berapa banyak jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan hasil sensus.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR
PENDUDUK USIA MUDA DI INDONESIA
Salah satu kekuatan penting dalam
komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan perekenomian adalah
penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Mereka adalah kekuatan kerja (asal
ada cukup banyak kesempatan kerja). Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah
28.2 tahun (perkiraan tahun 2011). Ini adalah median age yang berarti
separuh dari populasi Indonesia berusia 28.2 tahun lebih dan separuhnya lagi
umurnya di bawah 28.2 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median age
wanita di Indonesia adalah 28.7 tahun, sementara median age pria lebih
muda setahun (27.7 tahun).
Di bawah ini adalah persentase
penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok usia dan jenis
kelamin:
Persentase gabungan total populasi
|
Pria (absolut)
|
Wanita (absolut)
|
|
0-14 tahun
|
27.3
|
34,165,213
|
32,978,841
|
15-64 tahun
|
66.5
|
82,104,636
|
81,263,055
|
65 tahun ke atas
|
6.1
|
6,654,695
|
8,446,603
|
Source: CIA World Factbook
Pada tahun 2010, sekitar 19 persen
penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37
persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia
di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif
demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan
kreatifitas.
2.2
JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA DARI
HASIL SENSUS
1. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang
bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79
persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21
persen).
Laju pertumbuhan penduduk tahun
2000-2010 sebesar 1,49 persen per tahun.
2. Jenis Kelamin Penduduk
Penduduk laki-laki Indonesia lebih
banyak dari perempuan yaitu 119.630.913 jiwa sedangkan perempuan
sebanyak 118.010.413 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah 101,
berarti terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
3. Umur Penduduk
Median umur penduduk Indonesia tahun
2010 adalah 27,2 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia
termasuk kategori menengah (intermediate). Penduduk suatu wilayah dikategorikan
penduduk muda bila median umur ,20, penduduk menengah jika median umur 20-30,
dan penduduk tua jika median umur .30 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk
Indonesia adalah 51,31. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang
usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produktif
(0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu
wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 46,59 sementara
perdesaan 56,30.
4. Ketenagakerjaan
Berdasarkan hasil SP2010, jumlah
angkatan kerja adalah 107,7 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk
yang bekerja adalah 104,9 juta jiwa, terdiri dari 66,8 juta orang
laki-laki dan 38,1 juta orang perempuan. Dilihat berdasarkan daerah
tempat tinggal (perkotaan dan perdesaan), jumlah penduduk bekerja yang tinggal
di perkotaan adalah sebesar 48,9 juta jiwa, sedangkan yang tinggal di perdesaan
adalah sebesar 56,0 juta jiwa.
Dari 107,7 juta angkatan kerja,
jumlah penduduk yang mencari kerja sebanyak 2,8 juta jiwa, terdiri dari 1,4
juta orang laki-laki dan 1,4 juta orang perempuan. Dilihat berdasarkan
daerah tempet tinggal (perkotaan dan perdesaan), jumlah penacari kerja yang
tinggal diwilayah perkotaan adalah sebesar 1,8 juta jiwa, sedangkan ang
tinggal di daerah perdesaan adlah sebesar 961 ribu jiwa.
5. Pendidikan
Setiap warga negara yang berusia
tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib menikuti pendidikan dasar (Pasal 6
UU No.20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, presentase penduduk 7-15 tahun
yang belum/tidak sekolah sebesar2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi
sebesar 6,04 persen.
Ukuran/indikator untuk melihat
kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait pendidikan antara lain
pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil
SP2010, presentase penduduk 5 tahun keatas berpendidikan minimal tamat
SMP/sederajat sebesar 40,93 persen. Ini menunjukkan kualitas SDM menurut
tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15
tahun ke atas sebesar 92,37 persen yang berarti setiap 100
penduduk usia 15 tahun keatas ada 92 orang yang melek huruf.. Penduduk dapat
dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf
lainnya.
6. Perumahan Penduduk
Ukuran atau indikator perumahan yang
diperlukan dalam penentuan kebijakan pemerintah di bidang perumahan diantaranya
adalah kepemilikan rumah, sumber penerangan, bahan bakar untuk memasak, sumber
air minum, jenis bukti kepemilikan tanah, dan tempat pembuangan tinja akhir.
Peningkatan jumlah penduduk pesat
menjadikan kebutuhan tempat tingal semakin meningkat pula. Hasil SP2010
memperlihatkan rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sebesar 77,70
persen. Dari angka tersebut, 55,28 tinggal (perkotaan dan
perdesaan),persen diantaranya telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) baik
itu atas nama anggota rumah tangga maupun bukan atas nama anggota rumah tangga.
Rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri terdiri dari kontrak (6,06
persen), sewa (5,79 persen), dan lainnya (10,45 persen).
Sebagian besar rumah tangga
menempati bangunan tempat tinggal dnegan luas lantai perkapita 13m2
atau lebih (56,98 persen) serta sumber penerangan utamanya adalah
listrik (93,89 persen).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah
anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh
tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh
tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif demografis - bahwa
Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.
Dan jumlah penduduk di Indonesia
dibagi dalam beberapa sub sebagai berikut:
1.
Jumlah dan Distribusi Penduduk
2.
Jenis Kelamin Penduduk
3. Umur
Penduduk
4.
Ketenagakerjaan
5.
Pendidikan
6.
Perumahan Penduduk
DAFTAR PUSTAKA
INFORMASI
TEMATIK SENSUS PENDUDUK 2010
Badan
Pusat Statistik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar